twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Sabtu, 22 Juni 2013

Marhaban Ya Ramadhan...


Tujuan puasa Ramadhan adalah membentuk individu-individu yang selalu bertaqwa kepada Allah swt.   Allah swt telah berfirman, artinya:
   Wahai orang-orang yang beriman telah diwajibkan kepada kalian berpuasa sebagaimana puasa itu   telah diwajibkan kepada orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.”[Al-Baqarah:183]
Seorang mufassir ternama, Imam Ibnu al-‘Arabiy , menjelaskan makna firman Allah swt ,”la’allakum tattaquun” sebagai berikut:
Dalam menafsirkan frasa ini, para ‘ulama tafsir terbagi menjadi tiga pendapat.  Pertama, ada yang berpendapat bahwa yang dimaksud dengan “la’allakum tattaquun” adalah “la’allakum tattaquun maa hurrima ‘alaikum fi’luhu” {agar kalian terjaga dari perbuatan-perbuatan yang diharamkan kepada kalian}. Kedua, ada yang berpendapat bahwa, “la’allakum tattaquun” bermakna “la’allakum tudl’ifuun fa tattaquun” [agar kalian menjadi lemah, sehingga kalian menjadi bertaqwa].  Sebab, ketika seseorang itu sedikit makannya maka syahwatnya juga akan lemah, ketika syahwatnya melemah maka makshiyyatnya juga akan sedikit.”  Ketiga, ada yang berpendapat bahwa yang dimaksud dengan firman Allah swt “la’allakum tattaquun”, adalah la’allakum tattaquun ma fa’ala man kaana qablakum” [agar kalian terjaga dari perbuatan-perbuatan yang dilakukan oleh orang-orang sebelum kalian {Yahudi dan Nashrani}.” [Imam Ibnu al-‘Arabiy, Ahkaam al-Quraan, juz I/108]

Maknapertama.   Terminal akhir dari ibadah puasa adalah agar kita mampu menghindarkan diri dari perbuatan-perbuatan yang diharamkan Allah swt.   Atas dasar itu, puasa harus mampu membentuk karakter untuk selalu membenci dan menjauhi perbuatan-perbuatan dan perkataan-perkataan.  Sayangnya, betapa banyak kaum muslim yang sudah melaksanakan ibadah puasa puluhan tahun lamanya, akan tetapi ia tidak pernah bisa terjaga dari perbuatan-perbuatan yang diharamkan Allah.  Benar, setiap tahun mereka menjalankan ibadah puasa, namun setiap tahun pula mereka gemar berbuat maksiyat, mendzalimi orang lain, memakan riba dan memangsa hak-hak orang lemah.   Puasa yang mereka kerjakan tidak memberikan bekas dan pengaruh apapun, kecuali sekedar haus dan dahaga.   Bahkan, betapa banyak para penguasa yang disibukkan dengan kegiatan-kegiatan seremonial untuk menyambut bulan Ramadhan.  Mereka juga terlihat serius dan komitmen tatkala menjalankan ibadah puasa.  Mereka juga rela bangun di pagi buta untuk mendapatkan berkah makan sahur. 
 

Quotes This Week

Lihatlah apa yang disampaikan Jangan dilihat Siapa yang Menyampaikan.... Syaiidina Ali Bin Abi Thalib RA